Keberlanjutan Tata
Kelola
Lingkungan Sosial NZE Statement Laporan
Keberlanjutan

UPAYA DEKARBONISASI ADARO – MENDIVERSIFIKASI BISNIS KE DALAM TIGA PILAR: ADARO ENERGY, ADARO MINERALS, & ADARO GREEN

KOMITMEN ADARO

Adaro mendukung penuh komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), termasuk upaya untuk mencapai net-zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal dengan berbagai upaya. Adaro telah menghitung emisi GRK yang dihasilkan dari kegiatan operasionalnya (scope 1 dan scope 2) dan terus melaksanakan berbagai upaya pengurangan / sekuestrasi emisi GRK.

Upaya-upaya ini selaras dengan target transisi internal Adaro untuk memiliki sekitar 50% total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada tahun 2030. Target ini akan dicapai dengan mengembangkan bisnis di bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia, termasuk pengembangan smelter aluminium, penjajakan peluang di berbagai produk mineral hijau, pengembangan bisnis energi baru terbarukan dan pengembangan pasar bagi batu bara metalurgi, yang merupakan material penting untuk produksi baja.

 

PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan anak-anak perusahaannya (“Adaro”) mendukung komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), termasuk upaya untuk mencapai net-zero emission (“NZE”) pada tahun 2060 atau lebih awal.

Sebagai bentuk dukungan, Adaro telah melakukan aksi nyata di beberapa bidang, misalnya penghitungan yang terperinci terhadap emisi GRK yang dihasilkan oleh aktivitas operasional scope 1 dan scope 2, meningkatkan penggunaan bahan bakar nabati ( biofuel ) di kegiatan operasional, meningkatkan penggunaan EBT, dan melaksanakan konservasi energi. Selain itu, Adaro juga telah mempersiapkan strategi pengurangan emisi GRK, mengeksplorasi teknologi-teknologi pengurangan / sekuestrasi emisi GRK, serta mempersiapkan implementasi Nature-based Solution (NbS) melalui segmen bisnis Adaro Land.

Upaya dekarbonisasi Adaro meliputi tiga langkah berikut:

  1. Mengelompokkan delapan pilar-pilar pertumbuhan yang sebelumnya (Adaro Mining, Adaro Mining Services, Adaro Logistics, Adaro Power, Adaro Land, Adaro Water, Adaro Capital dan Adaro Foundation) menjadi satu pilar pertumbuhan, yaitu Adaro Energy, dan membentuk dua pilar pertumbuhan usaha baru, yaitu Adaro Minerals dan Adaro Green. Pengelompokkan ini diharapkan dapat membuat upaya Adaro untuk melawan pemasanan global dan perubahan iklim lebih sistematis, terfokus, serta sejalan dengan peralihan menuju ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan.

    Adaro Minerals, yang terdiri atas PT Adaro Minerals Indonesia Tbk dan anak-anak perusahaannya, berfokus pada pertambangan dan pengolahan batu bara metalurgi, smelter aluminium dan mineral lainnya serta produk-produk turunannya, yang dibutuhkan dunia dalam transformasi menuju ekonomi hijau.

    Adaro Green, yang terdiri atas PT Adaro Clean Energy Indonesia dan anak-anak perusahaannya, akan berfokus pada pengembangan fasilitas pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT).

  2. Menghitung emisi GRK scope 1 dan scope 2 yang dihasilkan oleh aktivitas operasional perusahaan-perusahaan Adaro Energy.

  3. Mengungkapkan dan melaksanakan kerangka strategi ESG Adaro.

Kerangka Strategi ESG Adaro

Kerangka Strategi ESG Adaro disusun untuk mengidentifikasi, menangani, dan mengelola risiko ESG melalui tiga komponen ESG: sosial, lingkungan dan tata kelola. Fokus dan prioritas untuk ketiga komponen tersebut didasarkan pada materialitas dan relevansinya terhadap bisnis. Kerangka Strategi ESG Adaro juga mencakup “ enablers ”, atau aksi-aksi yang menjadi landasan dari roadmap , program dan inisiatif ESG Adaro. Selaras dengan tren global saat ini, dari antara seluruh prioritas Adaro, fokus utama diberikan kepada emisi GRK dan manajemen kinerja energi.

Timeline dekarbonisasi Adaro

Upaya-upaya mitigasi Adaro

  1. Menjadi pionir penggunaan biofuel pada aktivitas operasional di tahun 2013 (saat ini telah menggunakan biofuel B35)
  2. Mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan meningkatkan pemanfaatan bahan bakar EBT – melalui elektrifikasi, co-firing batu bara, dan pembangunan PLTS – untuk operasional dan fasilitas infrastruktur
  3. Melaksanakan proyek-proyek sekuestrasi karbon, rehabilitasi daerah aliran sungai (rehab DAS) dan revegetasi untuk mendukung program lingkungan pemerintah, serta membangun kebun energi
  4. Mempersiapkan diri untuk penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK)
  5. Melaksanakan program-program untuk keunggulan operasional dan manajemen energi

Adaro telah mulai menilai kelayakan opsi-opsi teknologi yang ada untuk memastikan langkah dekarbonisasi yang efektif, misalnya teknologi untuk bahan bakar rendah karbon dan armada operasional rendah karbon, penghilangan karbon, dan mekanisme renewable offset (kredit karbon dan sertifikat energi terbarukan). Lebih lanjut, Adaro akan terus memantau dan mengikuti perkembangan teknologi dekarbonisasi untuk mendukung pencapaian komitmen NZE-nya.

Terakhir update pada Kamis, 16 November 2023 / 10:58 WIB | 11719