Keberlanjutan Tata
Kelola
Lingkungan Sosial NZE Statement Laporan
Keberlanjutan

LINGKUNGAN

  • Emisi

Grup Adaro secara proaktif mengelola emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mengambil peran aktif dalam pencegahan perubahan iklim. Pengelolaan ini tidak hanya menjadi perwujudan tanggung jawab lingkungan hidup, tetapi juga diakui sebagai langkah strategis untuk memastikan ketahanan bisnis Grup Adaro dalam jangka panjang. Grup Adaro telah memfokuskan upayanya pada percepatan transisi menuju energi yang lebih bersih, dengan perluasan portofolio yang signifikan di sektor energi terbarukan, dan mineral hijau, yang berada di bawah payung pilar Adaro Green dan Adaro Minerals.

Dalam konteks ini, Grup Adaro berkomitmen untuk terus berinovasi dan berinvestasi dalam solusi-solusi berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan hidup. Langkah-langkah konkret termasuk pengurangan konsumsi energi tanpa mengorbankan tingkat produksi, seiring dengan peningkatan efisiensi operasional. Kami mengupayakan peningkatan pembangkit listrik tenaga batu bara dengan uji coba co-firing dan menciptakan solusi berbasis alam (Nature-based Solutions/NbS) menggunakan aset lahan kami. Grup Adaro juga telah mengembangkan Peta Jalan Pengurangan Emisi GRK untuk mencapai NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat. Peta jalan ini merupakan langkah penting untuk menetapkan target pengelolaan emisi. Dengan demikian, Grup Adaro tidak hanya memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan hidup, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk bisnis yang berkelanjutan dan responsif terhadap perubahan tuntutan pasar global yang semakin berorientasi pada keberlanjutan.

 

Pengelolaan Emisi

  • Pengembangan Roadmap Pengurangan Karbon

Grup Adaro telah merancang Peta Jalan Pengurangan Karbon yang menetapkan target pengurangan emisi demi upaya pengelolaan dampak iklim. Langkah ini dilakukan melalui analisis teknoekonomi dan komersial, dengan tetap menjaga pertumbuhan bisnis kami. Saat ini, kami telah mengevaluasi 11 anak perusahaan kami, dan kami berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan roadmap pengurangan karbon untuk anak perusahaan lainnya. Dengan langkah-langkah ini, Grup Adaro berusaha aktif berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan mencapai tujuan keberlanjutan.

 

  • Pemasangan Peralatan Kontrol Emisi

Berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan emisi, termasuk emisi non GRK, di antaranya:

  • Electrostatic Precipitator di MSW untuk mengendalikan emisi, termasuk emisi non-GRK
  • Sistem Pemantauan Emisi Berkelanjutan (CEMS) yang telah terintegrasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui SIstem Informasi Pemantauan Industri Kontinyu (SISPEK)
  • Semprotan nosel untuk memanfaatkan limpasan air untuk menjaga kualitas udara ambien
  • Melakukan penanaman pohon untuk mengurangi pajanan partikulat.

 

  • Penggunaan Energi Rendah Karbon dan Terbarukan

Alihan sumber energi bersih juga merupakan upaya diversifikasi pasokan energi, merangsang inovasi di sektor energi, dan meningkatkan keamanan energi dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan yang melimpah. Kami menerapkan penggunaan energi rendah karbon dan energi terbarukan melalui berbagai upaya, seperti:

  • Sejak tahun 2013, Adaro telah menggunakan bahan bakar biodiesel 5% (B5) yang kemudian terus berlanjut hingga tahun 2023 sebesar menggunakan biodiesel 35% (B35) di tahun 2023 yang dapat mengurangi emisi GRK kami sebesar 34,98% dibanding penggunaan diesel murni.
  • Memasang PV Surya yang dapat menghasilkan listrik hingga 749.294 kWh per tahun. Proyek ini dapat menggantikan hingga 200.000 liter biodiesel per tahun dan dapat menghindari emisi hingga dan dapat menghindari emisi hingga 400 tCO2e per tahun. Kami berencana melanjutkan pengembangan lebih lanjut untuk menghasilkan hingga 8 MWp.
  • Menerapkan teknologi terbaru dengan melakukan uji coba co-firing menggunakan pelet limbah organik sekitar 5 ton/hari untuk mensubstitusi pembakaran batu bara di PLTU di MSW.

 

  • Penjajakan Solusi Berbasis Alam

Dalam mengelola dampak iklim, Grup Adaro juga mengedepankan solusi berbasis alam atau NatureBased Solutions (NBS), yaitu pendekatan atau strategi yang mengintegrasikan ekosistem dan proses alam untuk mengatasi tantangan lingkungan hidup, sosial, atau ekonomi.

PT Alam Sukses Lestari (Barito Lestari Forest Restoration ProjectBLFRP) dengan luas area konsesi ±19.059 Ha dan PT Hutan Amanah Lestari (Barito Lestari Peatland Project-BLPP) dengan luas area konsesi ±25.804 Ha.

Sesuai dengan perkembangan regulasi NEK dan penetapan metodologi perhitungan nilai pengurangan emisi karbon, PT ASL dan PT HAL, saat ini sedang melakukan penyusunan Dokumen Rencana Aksi Mitigasi (DRAM) yang merupakan penyesuaian dari Project Dokumen Design (PDD) yang telah disusun sebelumnya.

 

  • Upaya-Upaya Lain:
    • Melaksanakan proyek-proyek sekuestrasi karbon, rehabilitasi daerah aliran sungai (rehab DAS) dan revegetasi untuk mendukung program lingkungan hidup pemerintah, serta membangun kebun energi;
    • Mempersiapkan diri untuk penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK);
    • Melaksanakan program-program untuk keunggulan operasional dan manajemen energi.

Adaro telah mulai menilai kelayakan opsi-opsi teknologi yang ada untuk memastikan langkah dekarbonisasi yang efektif, misalnya teknologi untuk bahan bakar rendah karbon dan armada operasional rendah karbon, penghilangan karbon, dan mekanisme renewable offset (kredit karbon dan sertifikat energi terbarukan). Lebih lanjut, Adaro akan terus memantau dan mengikuti perkembangan teknologi dekarbonisasi untuk mendukung pencapaian komitmen NZE-nya.

 

Pengelolaan Air dan Limbah

  • Pengelolaan air

Perlindungan sumber daya air memegang peran sentral dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan memenuhi kebutuhan manusia. Menyadari pentingnya sumber daya air, Grup Adaro mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan pengelolaan air yang bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kami dengan cermat mengelola penarikan air untuk menjaga keseimbangan air di lingkungan hidup sekitar. Melalui pendekatan pengelolaan air yang komprehensif, perusahaan memastikan efisiensi penggunaan air dan mengambil tindakan yang mencegah kelangkaan air.

 

  • Pengelolaan limbah

Pengelolaan limbah yang baik menjadi kunci dalam mengurangi dampak lingkungan hidup dan menjaga keberlanjutan industri. Untuk itu, AEI mengedepankan kepatuhan terhadap regulasi dan standar lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia dan di tempat-tempat di mana kami beroperasi, di samping mengadopsi inovasi dan teknologi terbaru dalam pengelolaan limbah untuk meminimalkan dampak negatifnya. Kami juga mengedepankan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) dalam pengelolaan limbahnya. Terkait pengelolaan limbah, berikut ini beberapa pendekatan kami:

  • Memanfaatkan sampah organik sebagai pakan ternak masyarakat.
  • Melakukan kompos sampah sebagai pupuk untuk kegiatan reklamasi.
  • Menggunakan kembali sisa limbah padat yang masih dapat digunakan untuk kegiatan operasional.
  • Mengirimkan limbah padat anorganik dan residu yang tidak dapat dimanfaatkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
  • Mengumpulkan dan memantau data terkait limbah menggunakan inventaris database online, bernama Adaropedia.

  

  • Keanekaragamaan Hayati dan Pengelolaan, Reklamasi, dan Rehabilitasi Lahan

Grup Adaro memahami dengan jelas bahwa menjaga keanekaragaman hayati dan kesehatan ekosistem adalah langkah krusial dalam perjalanan menuju keberlanjutan. Perusahaan ini telah menanamkan komitmen yang kuat untuk menjaga kelestarian alam sebagai bagian integral dari prinsip-prinsipnya. Menyadari pentingnya kelestarian alam, Grup Adaro telah memasukkan aspek-aspek keanekaragaman hayati dan kesehatan ekosistem ke dalam kerangka kerja perusahaan. Hal ini mencakup peningkatan dalam praktik pertambangan yang bertanggung jawab secara lingkungan hidup, penerapan teknologi terbaru untuk meminimalkan dampak, dan kolaborasi dengan ahli ekologi dan pihak berkepentingan untuk merancang solusi berkelanjutan. Merupakan komitmen kami untuk terus menyempurnakan praktik-praktiknya agar dapat memberikan kontribusi positif bagi keanekaragaman hayati global dan melestarikan ekosistem yang memberikan dukungan fundamental bagi kehidupan.

Grup Adaro memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundangan lingkungan hidup, dan melakukan pemantauan keanekaragaman hayati di area operasional reklamasi maupun kawasan yang dalam tahap reklamasi, dan di zona keanekaragaman hayati Paringin. Berbagai kebijakan dan kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati termasuk:

  • Mengembangkan strategi, rencana, dan program keanekaragaman hayati berkelanjutan;
  • Mengidentifikasi sumber daya hayati di wilayah operasional;
  • Menentukan spesies yang akan dilindungi atau dilestarikan;
  • Mengidentifikasi proses dan kategori kegiatan yang memiliki atau diharapkan memiliki dampak signifikan terhadap keanekaragaman hayati;
  • Secara teratur memantau dan mengawasi spesies dan keanekaragaman hayati; dan
  • Meningkatkan status keanekaragaman hayati spesies yang telah ditetapkan sebagai sumber daya hayati penting dengan melakukan tinjauan dan perbaikan berkelanjutan pada program perlindungan keanekaragaman hayati kami.

 

Wilayah Pertambangan dan Keanekaragaman Hayati

Dalam pengelolaan keanekaragaman hayati ini, Grup Adaro melibatkan masyarakat lokal, lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami kekhawatiran dan harapan mereka, sekaligus bekerja sama untuk mengatasinya. Secara khusus di pertambangan AMI yang lingkungannya kaya akan berbagai spesies flora dan fauna, kami melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati secara intensif. Pemantauan berkala setiap enam bulan sekali dilakukan oleh pihak ketiga untuk memantau wilayah pertambangan kami. Di samping itu, para karyawan dan mitra kerja juga melakukan pengamatan keanekaragaman hayati (OKEHATI) sepanjang tahun.

Grup Adaro telah memiliki program Biodiversity Monitoring Program (BMP). Program ini melibatkan pemantauan secara teratur terhadap keragaman spesies, populasi, dan habitat di suatu wilayah untuk mengidentifikasi perubahan, mengevaluasi dampak aktivitas manusia, dan merancang strategi pelestarian yang lebih baik. Kegiatan ini didasari berbagai standar internasional, praktik terbaik dan studi seperti:

  • AMDAL 2006;
  • Social Economic Baseline Study 2006 dan 2008;
  • Social Economic Opportunity Assessment Proyek Lampunut 2015;
  • Laporan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup 2009-2022;
  • Laporan pemantauan independen (OKEHATI);
  • Data-data yang diperoleh secara langsung seperti diskusi terbatas dengan pemangku kepentingan dan survei lapangan.
Terakhir update pada Jumat, 31 Mei 2024 / 11:00 WIB | 6118