Adaro
Mining
Adaro
Services
Adaro
logistics
Adaro
Power
Adaro
Water
Adaro
Land
Adaro
Capital

Grup Adaro Land, yang dinaungi PT Adaro Persada Mandiri (APM), mendukung perusahaan Grup Adaro lainnya dengan lima jenis layanan: pengelolaan area pembuangan lapisan penutup, rehabilitasi lahan terganggu, konstruksi sarana pendukung kegiatan operasional maupun non operasional, penyewaan kantor, bengkel, lahan, dan gedung, serta pengelolaan gedung-gedung kantor. Saat ini, perusahaan sedang bersiap untuk menambah aktivitas  penangkapan karbon dan restorasi ekosistem di segmen lahan.

 

PT ADARO PERSADA MANDIRI (APM)

Selain menjadi induk dari perusahaan anak AEI di grup pertanahan, APM beroperasi dengan menyediakan jasa pengelolaan lahan, pengembangan infrastruktur, dan penyewaan serta pengoperasian aset pertanahan. Pada tahun 2022, APM beroperasi dengan menyediakan bagi perusahaan Grup Adaro lainnya bantuan strategi akuisisi lahan dan proteksi yuridis terhadap lahan, proteksi dokumen dengan penyimpanan dokumen lahan di ruang arsip dan data berbentuk softcopy di sistem informasi lahan, penyewaan aset (kantor, tempat tinggal, kontainer, lahan, komponen operasional, dll.), konstruksi bengkel, dan pengelolaan fasilitas.

 

PT AGRI MULTI LESTARI (AML)

PT Agri Multi Lestari (AML) mengelola peternakan sapi dan pusat persemaian untuk memproduksi pupuk organik padat dan cair serta bibit untuk vegetasi / revegetasi. Peternakan ini terkelola baik dengan tingkat kematian 3%, lebih rendah daripada standar 5% peternakan sapi. AML menggunakan perkawinan alami dan inseminasi buatan untuk pembiakan demi kualitas ternak. Pada 2022, peternakan AML memiliki 199 sapi dan memproduksi 922 ton pupuk padat dan 77.000 liter pupuk cair. Revegetasi lahan terganggu memerlukan pupuk organik untuk mengembalikan kondisi tanah, sehingga pupuk AML penting bagi reklamasi pasca tambang RLI. 

Pusat persemaian AML berkapasitas 600 ribu bibit dan memproduksi bibit unggul dengan jenis, usia, dan kualitas yang dikontrol dan disesuaikan dengan kebutuhan. Pada 2022, AML memproduksi lebih dari 700 ribu bibit, yang digunakan untuk vegetasi dan revegetasi oleh perusahaan anak APM, yakni RLI, ASL dan HAL.

AML juga mengelola operasi dan menjual Fresh Fruit Bunches (FFB) dari perkebunan kelapa sawit perusahaan anak AEI, Alam Tri Abadi (ATA), dan menyediakan jasa untuk menjaga lahan AI seluas 2.000 ha, dengan mempatroli lahan dan lokasi dan menjaga patok batas untuk menjaga lahan.

Satu aktivitas penting AML lainnya pada 2022 adalah penelitian tanaman kaliandra (Calliandra haematocephala). Pada penelitian ini, AML menanami area seluas 32 ha dengan kaliandra, yang dipercaya berpotensi besar untuk digunakan sebagai biomassa karena nilai kalornya yang tinggi. Jika berhasil, perusahaan dapat menggunakannya sebagai biomassa untuk co-firing pembangkit MSW, atau membudidayakannya secara komersial. 

 

PT ALAM SUKSES LESTARI (ASL)

PT Alam Sukses Lestari (ASL) mengelola aset kehutanan Adaro dan memegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE). ASL beroperasi dengan mengelola lingkungan dan keragaman hayati, berpatroli di hutan untuk menjaga area, dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar melalui aktivitas pemberdayaan sosial serta menggunakan pendekatan inklusif untuk melindungi ekosistem hutan. 

Pada tahun 2022, ASL memenuhi kewajibannya sebagai pemegang IUPHHK-RE dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk mempersiapkan dokumen rancangan proyek perdagangan karbon. Berdasarkan RKT, ASL menjalankan beberapa aktivitas yang terdiri dari prasyarat dan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial.

 

PT HUTAN AMANAH LESTARI (HAL)

PT Hutan Amanah Lestari (HAL) memegang Izin Usaha Pemanfaatan Penyerapan dan/atau Penyimpanan Karbon (IUP Rap/Pan Karbon). Dengan area konsesi di hutan lumut gambut yang potensi besar untuk perdagangan karbon, HAL beroperasi dengan menjaga tumbuhan vegetasi, menjaga area hutan, dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar.  

Tahun 2022, HAL melakukan Inventarisasi Karbon Hutan Berkala (IKHB) untuk mempersiapkan Rencana Kerja Usaha (RKU) yang meliputi berbagai kegiatan konservasi lingkungan, terutama untuk melindungi lahan gambut di area konsesi. Studi kelayakan HAL mengindikasikan area ini memiliki total potensi pengurangan emisi gas rumah kaca + 48,5 juta tCO2e untuk 44 tahun sejak 2018. Karena melindungi ekosistem dari kebakaran hutan merupakan ukuran penting konservasi, pada tahun 2022, HAL memodifikasi kendaraan pemadam kebakaran untuk memungkinkan akses ke dalam hutan, mensimulasikan prosedur pemadaman kebakaran, dan mengembangkan serta mengeksekusi strategi untuk mencegah pembunuhan satwa atau aktivitas manusia lainnya yang dapat merusak keragaman hayati.

Terakhir update pada Rabu, 28 Februari 2024 / 09:45 WIB | 71996