Pilar Adaro Energy
Pilar Adaro Energy meliputi wilayah operasional di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan dan Australia, dengan anak-anak perusahaan yang bergerak di segmen pertambangan, jasa pertambangan, logistik, ketenagalistrikan, air, pertanahan dan investasi. Pilar ini mencerminkan rantai pasokan tambang sampai pembangkit listrik, dengan tambang batu bara sebagai titik awal operasi terintegrasi vertikal Adaro, sampai pembangkit listrik sebagai titik akhir yang memproduksi energi, serta bisnisbisnis pendukung lainnya di antara kedua titik tersebut yang membentuk satu rantai pasok yang lengkap.
Setiap anak perusahaan di rantai pasokan dari tambang sampai pembangkit listrik memiliki pasar captive dari operasi Grup Adaro yang besar. Walaupun memprioritaskan perusahaan Adaro, para anak perusahaan bertindak sebagai pusat laba independen dan dapat mengalokasikan kelebihan kapasitas untuk melayani pihak ketiga.
Adaro Mining
Adaro Mining adalah segmen bisnis pilar Adaro Energy yang beroperasi di bisnis pertambangan batu bara. Anak perusahaan utama AEI di segmen ini adalah PT Adaro Indonesia (AI), yang merupakan anak perusahaan yang meliputi 74% produksi batu bara Grup Adaro pada tahun 2023, Balangan Coal Companies (Balangan), PT Mustika Indah Permai (MIP), dan Kestrel Coal Group. AI, Balangan dan MIP memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah, yang banyak dipakai PLTU, sedangkan Kestrel Mine memproduksi produk batu bara kokas keras di Australia.
PT Adaro Indonesia (AI)
AI menjalankan operasi pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Indonesia. AI memiliki Izin Usaha Pertambangan Khusus sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian (IUPK-KOP). Cadangan batu bara dalam wilayah konsesi AI berjenis termal sub-bituminus bernilai kalor sedang, atau antara 4.000 kkal/kg dan 5.000 kkal/kg GAR, dengan kadar sulfur dan abu yang sangat rendah, sehingga produk AI diperdagangkan dengan merek Envirocoal, yang dikembangkan menjadi beberapa kategori berbeda untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Per 31 Desember 2023, AI memiliki cadangan sebesar 634,39 juta ton dan sumber daya sebesar 3,1 miliar ton.
Sejak berakhirnya operasi tambang Paringin pada akhir Oktober 2022, batu bara AI diproduksi dari tambang Tutupan dan Wara, dengan luas area total 625,14 hektar. AI mempekerjakan tiga kontraktor pertambangan, salah satunya adalah PT Saptaindra Sejati (SIS), anak perusahaan AEI.
Operasi AI pada Tahun 2023
Pada tahun 2023, AI mengupas 219,4 juta bcm lapisan penutup, atau naik 14% y-o-y, sehingga nisbah kupas mencapai 4,51x, atau lebih tinggi daripada target 4,40x untuk tahun 2023. Total produksi batu bara mencapai 48,6 juta ton, atau sedikit melebihi target 48 juta ton untuk tahun 2023.
Pengangkutan Batu Bara
Batu bara, setelah dikeluarkan dari tambang, ditampung sementara di ROM (run of mine). Dari ROM, sebagian besar batu bara akan diangkut ke fasilitas pengolahan batu bara dan pemuatan tongkang AI di Kelanis, yang terletak di Sungai Barito, Kalimantan Tengah, sementara sisanya, setelah terlebih dahulu diremukkan (dikecilkan) di fasilitas peremukan Wara crusher, dikirim ke PLTU MSW dan TPI.
Penanganan dan Pengolahan Batu Bara
Fasilitas pengolahan dan pemuatan batu bara AI terdiri dari tujuh set hopper & mesin peremukan berkapasitas terpasang total 10.500 ton per hour (tph), 53 line konveyor berkapasitas terpasang total 16.500 ton per hour (tph), dan dua jetty untuk tongkang batu bara. Rehabilitasi yang telah dirampungkan pada salah satu konveyor menghasilkan desain baru yang berkapasitas jauh lebih besar untuk mengantisipasi kebutuhan peningkatan kapasitas pada salah satu hopper (corong jalur batu bara ke konveyor setelah diturunkan dari trailer).
Pencampuran Batu Bara
Untuk memproduksi batu bara dengan spesifikasi sesuai permintaan konsumen, AI mencampurkan beberapa jenis batu bara yang berbeda dengan menggunakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terpusat (dispatch) pada saat pengangkutan dari tambang sampai ke CPBL.
Program Digitalisasi untuk Aktivitas Operasional
Agar kegiatan penambangannya dari persiapan sampai pengapalan terlaksana dengan aman, efisien, dan produktif, AI melaksanakan program perbaikan berkelanjutan (continuous improvement – CI), dimana digitalisasi kegiatan operasional adalah salah satu program unggulannya.
Transformasi digital AI diterapkan pada berbagai sistem pada kegiatan operasional utama, khususnya yang terkait dengan operasi penambangan dan pengangkutan batu bara, serta pada kegiatan pendukung yang penting bagi kelancaran produksi. Program digitalisasi juga diterapkan oleh para kontraktor pertambangan untuk pekerjaanpekerjaan dalam lingkup operasi AI. Program digitalisasi telah berhasil menciptakan proses bisnis yang “lean”, memudahkan pengawasan, dan meminimalkan human error sehingga efektif untuk mempertahankan keunggulan operasional.
Keselamatan Pertambangan
Metode penambangan terbuka (open-cut mining) yang digunakan AI relatif lebih aman daripada metode tambang dalam (underground mining), namun keselamatan pertambangan tetap menjadi aspek yang diprioritaskan AI untuk melindungi para pekerja dari kecelakaan kerja, baik yang ringan, sedang, maupun berat pada seluruh kegiatan dan proses operasional. Dalam hal ini, AI secara konsisten menerapkan program keselamatan AEI yakni Adaro Zero Accident Mindset (AZAM) yang diberlakukan secara ketat di seluruh Grup Adaro untuk menanamkan dan mempertahankan pola pikir, perilaku, dan budaya keselamatan yang kuat pada seluruh karyawan. AI juga telah mendapatkan sertifikasi sistem manajemen ISO 45001 (sebelumnya OHSAS 18001) untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja sejak tahun 2013.
Parameter keselamatan AI adalah LTIFR (lost time injury frequency rate) dan SR (severity rate), dimana LTIFR mencerminkan jumlah kecelakaan per satu juta jam kerja orang dan SR mencerminkan jumlah hari kerja yang hilang dibandingkan dengan per satu juta jam kerja orang. Pada tahun 2023, AI mencatat LTIFR dan SR sebesar 0,03 dan 3,92, atau masing-masing turun 53% dari 0,0730 dan turun 24% dari 5,15 pada tahun sebelumnya, dengan total 69.849.632 jam kerja orang (man hours). Dengan sangat disesali, AI mencatat dua kecelakaan tambang yang mengakibatkan cidera berat. Sebagai tindakan pencegahan dan perbaikan, Kepala Inspektur Tambang telah memberikan rekomendasi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, yang telah dilaksanakan perusahaan bersama tindakan lainnya yang diperlukan.
Pada Good Mining Practice (GMP) Award 2023 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, AI mendapatkan peringkat “Utama” untuk aspek keselamatan pertambangan, yang meliputi pengelolaan keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan keselamatan pertambangan.
Pengelolaan Lingkungan
Dampak penambangan: AI memantau dan mencatat berbagai komponen seperti kualitas air limbah, air sungai, biota air, emisi genset, dan udara ambien, selain intensitas kebisingan, tanah, dan keanekaragaman hayati dalam lingkup pemantauan dampak penambangan, serta mengelola limbah penambangan (air limbah dan lumpur tambang) dengan benar supaya residu yang dilepaskan ke lingkungan sudah memenuhi standar mutu yang ditetapkan pemerintah.
Emisi karbon dan konservasi energi: Dalam kepatuhan terhadap peraturan pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, pada tahun 2023, AI menggunakan 159.007.587 liter biodiesel B35 dalam operasinya. AI juga mengimplementasikan berbagai inisiatif konservasi energi lainnya, di antaranya penggunaan panel surya untuk energi, konsumsi oli bekas pada proses blasting, dan mensentralisasi pembangkit energi untuk CPBL. Tak kalah pentingnya adalah aktivitas reklamasi AI, yang berkontribusi terhadap penyerapan dan penyimpanan karbon dalam jumlah besar.
Keanekaragaman hayati: Area pascatambang Paringin telah digunakan untuk kepentingan keanekaragaman hayati dengan menciptakan habitat liar. Area ini ditanami dengan tanaman pionir yang dikelompokkan atau dibagi kluster menurut jenisnya, misalnya akasia, sengon, trembesi, ekaliptus, dan sebagainya, yang pada akhirnya akan membentuk habitat yang beragam.
Pada Good Mining Practice (GMP) Award 2023 Kementerian Energy dan Sumber Daya Mineral, AI dianugerahi peringkat “Aditama” untuk aspek perlindungan lingkungan hidup, yang meliputi berbagai aktivitas untuk komponen lingkungan, seperti batuan penutup lapisan pucuk dan penutup, pusat persemaian, revegetasi dan reklamasi, dan limbah B3, serta inovasi lingkungan.
Penghargaan Tertinggi pada Tahun 2023
Keunggulan operasional AI telah mendapatkan pengakuan dari berbagai institusi ternama, yang menganugerahi AI dengan banyak penghargaan bergengsi. Di antara penghargaan tertinggi yang diterima AI pada tahun 2023 adalah:
- Predikat sebagai Perusahaan Batu Bara dengan Program Inovasi Terbaik pada Penghargaan Subroto 2023 kategori Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
- Predikat Best of the Best pada GMP (Good Mining Practice) Award 2023 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai perusahaan pertambangan yang meraih total skor tertinggi dari penilaian terhadap kelima aspek GMP.
- Peringkat Emas pada Penghargaan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan – ini adalah keenam kalinya atau tahun kelima berturut-turut AI menerima penghargaan ini, yang mencerminkan kinerja pengelolaan lingkungan yang sangat baik dan melampaui persyaratan kepatuhan, dan disertai dengan upaya-upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.
Inisiatif Keberlanjutan
Bersama operasinya, AI menjalankan berbagai inisiatif keberlanjutan untuk menerapkan pertambangan yang bertanggung jawab dengan mengimplementasikan praktik pertambangan yang baik dan mendukung komitmen ENDC (enhanced nationally determined contribution) pemerintah. Di antara aktivitas utama untuk mencapai hal ini adalah pengolahan air limbah menjadi air bersih, program keanekaragaman hayati di area pascatambang Paringin dan rehabilitasi daerah aliran sungai, program konservasi energi melalui penggunaan biosolar B35, energi surya, elektrifikasi pompa, dan digitalisasi operasional, selain program pemberdayaan masyarakat seperti budidaya lebah kalulut, yang telah berkontribusi terhadap penebangan liar, dan Menanti Laburan Ecopark, yang di antaranya mencakup manfaat edukasi, rekreasi, dan lingkungan hidup
Balangan Coal Companies
Balangan Coal Companies (BCC) atau Balangan terdiri dari PT Semesta Centramas (SCM), PT Laskar Semesta Alam (LSA), dan PT Paramitha Cipta Sarana (PCS). AEI melalui PT Alam Tri Abadi (ATA), memegang 75% kepemilikan di setiap perusahaan, yang masing-masing memiliki IUP dengan total area seluas 7.500 ha yang mencakup deposit BCC. Ketiga IUP ini merupakan bagian yang penting bagi portofolio tambang batu bara Adaro dengan menyediakan sumber tambahan batu bara termal. Batu bara dari konsesi ini memiliki nilai kalor berkisar dari 4.200kkal/kg sampai 4.400kkal/kg (GAR) dan karakteristik yang serupa dengan produk Envirocoal AI, yang berkadar abu rendah dan sulfur sangat rendah atau kurang dari 0,1%. Balangan memiliki total cadangan 109,8 juta ton dan sumber daya 249,3 juta ton. Balangan adalah bagian penting portofolio batu bara Adaro, sehingga kualitas dan kapasitas infrastuktur, dari hauling road, stockpile, kantor, dan gudang, sampai pengolahan air tambang, harus senantiasa ditingkatkan.
Konsesi BCC memproduksi 8,00 juta ton batu bara pada tahun 2023, atau naik 13% y-o-y. Total pengupasan lapisan penutup pada tahun 2023 mencapai 35.25 juta bcm, atau naik 32% dari 26,69 juta bcm pada tahun 2022, sehingga nisbah kupas tercatat 4,41x. Balangan senantiasa meningkatkan kualitas infrastrukturnya demi meningkatkan produktivitas operasi. Balangan juga telah mengembangkan berbagai skenario perencanaan tambang demi menjamin pencapaian target produksi jangka panjang.
PT Mustika Indah Permai (MIP)
MIP adalah anak perusahaan segmen pertambangan batu bara yang diakuisisi oleh ATA pada tahun 2011 dengan kepemilikan 75%. IUP-nya meliputi konsesi seluas 2.000 hektar di Lahat, Sumatra Selatan, yang mengandung batu bara subbituminus berkalori menengah dan berkadar polutan sangat rendah dengan kadar sulfur dan abu relative rendah, cocok untuk PLTU. MIP memulai produksi komersial pada tahun 2019 dan telah membangun posisi di pasar domestik maupun ekspor. Walaupun cuaca kering pada tahun 2023 mengakibatkan hambatan pada angkutan tongkang, kondisi tersebut kondusif untuk produksi, dan mendukung peningkatan volume produksi MIP. Pada tahun 2023, MIP memproduksi 4,15 juta ton batu bara, atau naik 27% dari 3,28 juta ton pada tahun 2022, dan menjual 4,01 juta ton batu bara, atau naik 52% dari 2,64 juta ton pada 2022. Pengupasan lapisan penutup MIP pada 2023 mencapai 13,02 juta bcm, naik 47% dari 8,84 juta bcm pada 2022, sehingga nisbah kupas tercatat 3,13x, atau naik 16% dari tahun sebelumnya. MIP memiliki total sumber daya 297 juta ton dan cadangan 203 juta ton batu bara 4.269 kkal/kg (GAR). MIP memenuhi kewajiban DMO pada tahun 2023, sedangkan destinasi ekspor tertingginya adalah China, diikuti India.
PT Bukit Enim Energi (BEE)
BEE adalah aset pertambangan kedua AEI di Sumatra Selatan. ATA memegang 61,04% kepemilikan atas BEE yang memegang IUP seluas sekitar 11.130 hektar yang mengandung formasi batu bara Muara Enim, sekitar 150 km arah barat daya dari ibukota provinsi, Palembang, dan 50 km arah timur dari konsesi MIP.
PT Bhakti Energi Persada (BEP)
ATA memegang 18,5% kepemilikan atas PT Bhakti Energi Persada (BEP). BEP memiliki tujuh anak perusahaan yang memegang IUP yang mencakup area tambang greenfield seluas sekitar 34.000 hektar di Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Sumber daya berdasarkan JORC diperkirakan 3,3 miliar ton, menjadikannya salah satu deposit batu bara termal bernilai kalor rendah dengan polutan rendah terbesar yang belum dikembangkan di provinsi ini. Sumber daya BEP terletak di posisi dangkal sehingga dapat ditambang dengan penambangan terbuka dengan rasio pengupasan yang sangat rendah.
Pada tahun 2023, BEP melanjutkan evaluasi terhadap opsiopsi pengembangan.
Kestrel Mine (Kestrel)
Pada tahun 2018, AEI melalui anak perusahaannya, Adaro Capital Limited, bersama dengan EMR Capital mengakuisisi aset Kestrel Mine. Kestrel Mine dimiliki oleh ventura bersama Kestrel yang 80% sahamnya dimiliki Kestrel Coal Resources Pty Ltd (KCR). Setelah akuisisi, ACL dan EMR Capital secara tidak langsung memiliki masing-masing 48% dan 52% saham KCR. Kestrel Mine adalah tambang batu bara metalurgi bawah tanah yang berlokasi di Queensland, Australia. Akuisisinya menandai bisnis pertambangan pertama kami di luar Indonesia. Akuisisi Kestrel merupakan tonggak penting dalam ekspansi strategis portofolio batu bara metalurgi AEI dan akan memperkuat posisinya di pasar batu bara metalurgi serta mempertahankan pertumbuhan AEI dalam jangka panjang. Produk Kestrel merupakan batu bara kokas keras premium yang memiliki kadar abu dan fosfor rendah dengan fluiditas tinggi, sehingga menjadikannya komponen penting pada campuran coke oven feed.
Pada tahun 2023, volume produksi batu bara Kestrel yang dapat dijual mencapai 5,57 juta ton, atau turun 2% dari tahun 2022. Kestrel menjual 5,56 juta ton batu bara pada tahun 2023, atau turun 3% dari 5,76 juta ton pada tahun 2022. Volume produksi dan penjualan tercapai di bawah panduan untuk tahun tersebut akibat beberapa tantangan operasional pertambangan.
Kestrel terutama menjual batu bara kokas keras berdasarkan kontrak kepada pelanggan besar di pasar Asia. Jepang adalah tujuan penjualan tertingginya pada tahun 2023, diikuti India dan Korea Selatan. Kestrel adalah aset kelas dunia dengan cadangan batu bara yang dapat dipasarkan sebesar 175 juta ton dan sumber daya sebesar 411 juta ton per 1 September 2023.
Dengan aset batu bara metalurgi berkualitas tinggi di Australia dan Indonesia melalui Kestrel dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMI) membuka peluang pengembangan bisnis di pasar batu bara metalurgi dan meningkatkan penciptaan nilai bagi Grup Adaro.