Adaro
Mining
Adaro
Services
Adaro
logistics
Adaro
Power
Adaro
Water
Adaro
Land
Adaro
Capital

Operasi Adaro yang terintegrasi vertikal meliputi berbagai perusahaan anak di sepanjang rantai pasokan dari tambang sampai pelabuhan demi keunggulan operasional di seluruh aspek bisnisnya. Segmen logistik, yang dipimpin perusahaan anak AEI PT Adaro Logistics, berperan penting untuk memastikan batu bara Adaro tiba di lokasi pelanggan menurut jadwal, spesifikasi dan kualitas yang disepakati.  

Didirikan pada tahun 2014, PT Adaro Logistics (AL) saat ini memiliki berbagai bisnis dari angkutan tongkang batu bara dan pemuatan kapal, pengerukan dan pemeliharaan alur, terminal multiguna dan pengelolaan stockpile, bongkar muat, sampai galangan kapal. Walaupun sebagian besar operasi logistik ditangani perusahaan anaknya, pada tahun 2021, AL mulai menjalankan bisnis penanganan dan manajemen logistik bahan bakar untuk perusahaan Grup Adaro dengan mengakuisisi empat tangka bahan bakar berkapasitas 4.200 kiloliter untuk ditempatkan di KM 0 Pelabuhan Kelanis dan tiga tangka bahan bakar berkapasitas 4.400 kiloliter untuk ditempatkan di KM 73 hauling road Adaro Indonesia. Dari kolaborasi dengan HBI dan IBT, pada tahun 2022, bisnis AL menyumbangkan penghematan Rp69 miliar untuk AEI. 

 

PT MARITIM BARITO PERKASA (MBP)

MBP mengangkut batu bara dengan tongkang dari pelabuhan muat pelanggannya di Kelanis, Muara Tuhup, dan Teluk Timbau ke titik transhipmen kapal di Taboneo dan IBT, atau langsung ke pelabuhan bongkar pelanggan di seluruh Indonesia. Per akhir 2022, armadanya terdiri dari 45 tongkang dan 51 kapal tunda, dan tiga kapal berbaling-baling (SPB) dengan kapasitas angkutan batu bara sekitar 558.000 ton dan enam fasilitas transhipmen yang terdiri dari empat floating cranes dan dua floating transfer unit (FTU) dengan kapasitas throughput 166.800 ton per hari. Selain itu, pada 2022, MBP menambahkan layanan tongkang batu bara untuk batu bara MIP ke dalam operasinya, dengan mengangkut batu bara dari Muara Enim ke lokasi transhipmen kapal di Muara Musi Banyuasin, Palembang.

Pada tahun 2022, MBP meningkatkan armada dengan menambahkan satu tongkang 8.000 dwt, satu kapal tunda 2.000 hp, tiga kapal tunda 2.200 hp dan satu kapal tunda 3.200 hp. MBP berencana memesan set kapal tunda dan tongkang pada tahun 2023 untuk siklus pelayaran atas dan bawah PT Adaro Minerals Indonesia (AMI) dan Muara Enim untuk MIP. Investasi ini bertujuan utama mengurangi penyewaan dari pihak ketiga dan meningkatkan efisiensi biaya operasional.

Pada tahun 2022, MBP mengangkut dengan tongkang 57,6 juta ton dan melakukan transhipmen sebanyak 42,1 juta ton batu bara dari Grup Adaro. Terutama untuk AMI, operasi tongkang menghadapi tantangan besar berupa kedalaman air yang tidak terprediksi. Untuk menambah efisiensi kapasitas, MBP menerapkan sistem transfer barge-to-barge (B2B) (mekanisme untuk meningkatkan efisiensi dengan mentransfer batu bara dari tongkang kecil ukuran kurang dari 5.000 dwt ke tongkang besar ukuran 10.000 sampai 15.000 dwt). Sampai akhir 2022, sistem B2B telah digunakan untuk mengirim 2,5 juta ton batu bara AMI dan diharapkan akan naik signifikan bersama peningkatan penjualan AMI. MBP juga melanjutkan proses untuk memodifikasi salah satu floating crane untuk memfasilitasi transfer barge-to-barge untuk batu bara AMI di jetty yang saat ini sedang dibangun di Kelanis bagian utara, yang dijadwalkan rampung pada Q2 2023. 

Pada tahun 2022, MBP mengangkut 57,6 juta ton batu bara Grup Adaro. MBP akan terus memanfaatkan pengalamannya yang luas dalam melayani operasi batu bara berskala besar dan mengoperasikan armada tongkang yang lebih kuat dan mampu menghadapi kondisi cuaca buruk untuk perusahaan terafiliasi maupun pihak ketiga.

 

PT HARAPAN BAHTERA INTERNUSA (HBI)

Di Terminal Khusus Batu Bara Kelanis AI, HBI menjalankan berbagai tugas administrasi pelayaran seperti penjadwalan keluar-masuknya tongkang, pemuatan batu bara ke tongkang, dan sandar dan lepas sandar tongkang, dan layanan bantuan kapal tunda. Pada tahun 2022, HBI melanjutkan pengerukan di Kelanis untuk mengakomodasi ukuran tongkangnya dan mencatat 4.406 call volume SAMS, atau naik 18% y-o-y karena kenaikan volume transportasi.

HBI juga mengangkut bahan bakar dari terminal Pulau Laut IBT ke Kelanis menggunakan 3 (tiga) unit fuel oil transportation barge (FOTB) dan ke Muara Tuhup menggunakan 2 (dua) self propelled oil barge (SPOB). Pada tahun 2022, IBT telah melayani bahan bakar bunker ke tongkang-tongkang di Kelanis dengan SPOB 250 kiloliter. Di tahun yang sama, HBI mengangkut 580 juta liter bahan bakar dengan tongkang.

 

PT INDONESIA MULTI-PURPOSE TERMINAL (IMPT)

Setelah mendapatkan konsesi dari KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Banjarmasin pada 15 September 2018 untuk operasi komersial di Taboneo, pada tanggal 10 Mei 2019, IMPT secara resmi mulai beroperasi untuk pengendalian pelabuhan dan penempatan kapal di area transhipment batu bara dengan memisahkan kapal-kapal berdasarkan ukurannya, misalnya Handymax, Panamax, dan Capesize.

Petugas IMPT menempatkan kapal-kapal di titik muat kapal yang ditentukan dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan di kapal, termasuk aktivitas bongkar muat. Seluruh operasi pemuatan lepas pantai dikelola dan diawasi dari suatu pusat komando apung yang dilengkapi peralatan komunikasi satelit dan sistem lacak GPS yang memadai, untuk mendapatkan turnaround time yang cepat dari saat tiba sampai berangkat kembali. Aktivitas pelacakan dan pemantauan telah ditingkatkan dengan memasang radar di darat untuk memastikan kelancaran operasi penempatan kapal.

Dalam melaksanakan aktivitas ini, IMPT memprioritaskan keamanan dan keselamatan pelabuhan menurut panduan izin lingkungan dan sertifikasi BBM Ship and Port Facility Security (ISPS), yang telah dipertahankan sejak tahun 2015. Sebagai hasilnya, aktivitas ini telah meningkatkan keselamatan navigasi kapal yang masuk dan keluar Taboneo maupun proses transhipmen di pelabuhan ini. Dari pendapatan yang dihasilkan dari layanan pelabuhan di Taboneo, IMPT membayarkan biaya konsesi kepada pemerintah. Pada tahun 2022, IMPT menyumbangkan Rp3,2 miliar kepada pemerintah dalam bentuk pendapatan negara bukan pajak (PNBP), atau naik 28% dari 2,5 miliar pada tahun 2021.

 

PT INDONESIA BULK TERMINAL (IBT)

IBT menyediakan layanan penanganan batu bara dan bahan bakar di terminal Pulau Laut yang berada di pesisir tenggara Selatan. Layanan penanganan batu bara meliputi pemuatan batu bara ke kapal, penyimpanan sementara, serta layanan pencampuran batu bara. Para pelanggan IBT dapat membeli batu bara dari berbagai sumber yang paling ekonomis dan IBT mencampurkan batu bara sesuai kebutuhan mereka untuk mengurangi biaya produksi. IBT juga menyediakan fasilitas yang dapat memuat kapal sampai 80.000 dwt dalam waktu kurang dari dua hari dan berkapasitas throughput 12 juta ton dalam setahun, ditambah fitur yang dapat membantu pendeteksian dan pemisahan kontaminan logam dalam batu bara sebelum dimuat ke kapal.

Untuk layanan penanganan bahan bakar, IBT dilengkapi dengan empat tangki berkapasitas penyimpanan 80.000 kiloliter, in-line blending untuk pencampuran bahan bakar dan FAME (fatty acid methyl ester) dan dua jeti berkapasitas muat 1,5 juta kiloliter/tahun. 

Bagi Grup Adaro, IBT adalah kapasitas cadangan yang besar bagi operasi transhipmen di Taboneo dan menjadi lokasi untuk mendapatkan bahan bakar, yang merupakan komponen penting bagi operasi terpadu Grup Adaro dari tambang sampai pembangkit listrik. Walaupun masih melayani Grup Adaro sebagai kegiatan utamanya, IBT akan terus meningkatkan bisnis dengan pihak ketiga, terutama para penambang di wilayah tengah, selatan dan tenggara pulau Kalimantan, yang dapat memanfaatkan lokasi strategis dan fasilitas modern pelabuhan ini. Sejak tahun 2015, IBT telah membentuk kerja sama strategis dengan Pertamina, yang telah menggunakan IBT sebagai fasilitas untuk pencampuran biosolar.

 

PT SARANA DAYA MANDIRI (SDM)

SDM memulai operasi dengan pengerukan yang dilakukan di alur Sungai Barito pada tahun 2008, yang telah memungkinkan alur untuk dapat dilalui dua arah selama 24 jam sehari mulai tanggal 1 Januari 2009. Sejak itu, SDM mempertahankan lebar dan kedalaman alur sepanjang 15 km ini dengan melakukan pengerukan secara rutin supaya selalu aman untuk navigasi. Untuk pengawasan dan pengendalian yang baik terhadap keamanan lalu lintas dan navigasi, SDM memastikan bahwa peralatan pengamatannya selalu laik operasi.

Alur Barito telah mencatat kenaikan lalu lintas dalam tahun-tahun terakhir. Volume kargo yang melintasi alur ini pada tahun 2022 berjumlah 127 juta ton, atau naik 16% dari tahun 2021. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan kargo pihak ketiga. Dengan kapasitas yang cukup untuk mengakomodir sampai 200 juta ton batu bara per tahun, alur ini masih dapat mengakomodir volume yang lebih tinggi.

 

PT PURADIKA BONGKAR MUAT MAKMUR (PBMM)

PBMM menawarkan layanan bongkar muat untuk memastikan keamanan aktivitas pemuatan dengan menggunakan prosedur maupun peralatan yang baik. PBMM mulai beroperasi di Taboneo sejak bulan Juli 2013 dan di Kelanis sejak kuartal ketiga tahun 2017. Pada tahun 2022, PBMM mencatat tonase bongkar muat sebesar 47 juta ton di Taboneo.

PBMM memiliki pasar captive dari operasi pelayaran Grup Adaro yang besar, selain memanfaatkan aktivitas transhipmen di Taboneo yang dikelola perusahaan afiliasinya, IMPT. Pada tahun 2022, volume PBMM naik signifikan berkat kenaikan signifikan pada volume batu bara perusahaan afiliasi dalam Grup Adaro. Karenanya, PBMM menyediakan sebagian besar kapasitas bagi Grup Adaro.

  

PT BARITO GALANGAN NUSANTARA (BGN)

Pada tahun 2018, AL membeli galangan kapal operasional di Barito Kuala di Sungai Barito dan mendirikan PT Barito Galangan Nusantara (BGN). Memiliki galangan kapal penting bagi AL untuk menjamin ketersediaan fasilitas pemeliharaan yang andal dan selalu siap melayani dengan menyesuaikan jadwal tongkang dan kebutuhannya untuk kelancaran operasi dan menghindari gangguan logistik yang mahal akibat tongkang rusak. 

AL berinvestasi besar untuk mengembangkan BGN agar memenuhi standar mutu AL dan dapat mengakomodir tongkang dan skala operasi AL dengan ukuran dan skala lebih besar. Pada tahun 2022, BGN melanjutkan upgrade dan penambahan fasilitas, yaitu pembangunan slipway baru (untuk kapal tunda dan tongkang), meningkatkan fasilitas galangan kapal, menggunakan slipway yang ada, meningkatkan keahlian dan kompetensi tenaga kerja, dan menerapkan standar keselamatan Adaro.

Terakhir update pada Rabu, 28 Februari 2024 / 09:41 WIB | 161221